ALAT
BANTU KRUK
1. Pengertian.
Kruk yaitu tongkat / alat bantu untuk berjalan, biasanya digunakan
secara ber-pasangan yang diciptakan untuk mengatur keseimbangan pada saat akan
berjalan.
2. Tujuan
1.
Meningkatkan kekuatan otot, pergerakan sendi dan kemampuan
mobilisasi
2.
Menurunkan resiko komplikasi dari mobilisasi
3.
Menurunkan ketergantungan pasien dan orang lain
4.
Meningkatkan rasa percaya diri klien
3. Fungsi
1.
Sebagai alat Bantu berjalan.
2.
Mengatur / memberi keseimbangan waktu berjalan.
3.
Membantu menyokong sebagian berat badan.
4. Indikasi
1.
Pasien dengan fraktur ekstremitas bawah.
2.
Pasien dengan postop amputasi ekstremitas bawah.
3.
Pasien dengan kelemahan kaki / post stroke.
5. Kontra Indikasi
1.
Penderita demam dengan suhu tubuh lebih dari 37o C.
2.
Penderita dalam keadaan bedrest.
3.
Penderita dengan post op.
6. Manfaat
1.
Memelihara dan mengembalikan fungsi otot.
2.
Mencegah kelainan bentuk, seperti kaki menjadi bengkok.
3.
Memelihara dan meningkatkan kekuatan otot.
4.
Mencegah komplikasi, seperti otot mengecil dan kekakuan sendi.
7. Hal-hal yang Harus diperhatikan
1.
a. Perawat / keluarga harus memperhatikan ketika klien akan
menggunakan kruk.
2.
b. Monitor klien saat memeriksa penggunaan kruk & observasi untuk
beberapa saat sampai problem hilang.
3.
c. Perhatikan kondisi klien saat mulai berjalan.
4.
d. Sebelum digunakan, cek dahulu kruk untuk persiapan.
5.
e. Perhatikan lingkungan sekitar.
6.
f. Gunakan WC duduk untuk buang air besar.
7.
g. Bila tidak ada WC duduk, gunakan wc biasa dengan kursi yang
tengahnya diberi lubang.
8.
h. Jaga keseimbangan tubuh.
8. Tehnik Pengunaan Tongkat
a. Tehnik Turun Tangga
1) Pindahkan BB pada
kaki yang tidak sakit.
2) Letakkan kruk pada
anak tangga dan mulai untuk memindahkan BB pada kruk. Gerakkan kaki yang
sakit ke depan
3) Luruskan kaki yang
tidak sakit pada anak tangga dengan kruk.
b. Tehnik Naik Tangga
1) Pindahkan
berat badan pada kruk.
2) Julurkan
tungkai yang tidak sakit antara kruk dari anak tangga.
3) Pindahkan
berat badan dari kruk ke tungkai yang tidak sakit.
4) Luruskan
kaki yang tidak sakit pada anak tangga dengan kruk.
c. Tehnik Duduk
1) Klien diposisi pada tengah
depan kursi dengan aspek posterior kaki
menyentuh kursi.
2) Memberi metode yang aman
untuk duduk dan bangun dari kursi.
3) Klien memegang kedua kruk
dengan tangan berlawanan dengan
tungkai yang sakit.
4) Bila kedua tungkai sakit,
kruk ditahan, pegang pada tangan klien yang lebih kuat.
d. Tehnik Naik Kendaraan
Tubuh dirapatkan ke mobil, kemudian pegang bagian atas pintu,
bokong diangkat kemudian naikkan kaki yang sakit.
e. Gaya berjalan 4 titik tumpu
1) Langkahkan kruk sebelah kanan kedepan
2) Langkahkan kaki sebelah kiri kedepan
3) Langkahkan kruk sebelah kiri kedepan
4) Langkahkan kaki sebelah kanan kedepan
f. Gaya Berjalan 3 titik
1) Kedua kayu penopang dan kaki yang
tidak boleh menyangga dimajukan, kemudian menyusul kaki yang sehat.
2) Kedua kayu penopang lalu segera
dipindahkan kemuka lagi dan pola tadi diulang lagi
g. Gaya berjalan 2 titik
1) Kruk sebelah kiri dan kaki kanan
maju bersama-sama
2) Kruk sebelah kanan dan kaki kiri
maju bersama-sama.
h. Full Weight Bearing
Berjalan normal, penggunaan alat penyangga di kurangi, lambat laun
akhirnya
dihilangkan
i. Partial Weight Bearing
1) Dua tangan/ dua tongkat beserta satu
tungkai lemah maju serentak.
2) Tungkai yang sehat melangkah maju
dengan berat tubuh bertumpu pada kedua tangan/tongkat serta sebagian bertumpu
pada kaki yang lemah
j. Non weight Bearing
1) Dua tangan/ dua tungkai yang sakit
maju serentak, posisi tungkai yang lemah diangkat bergantung kearah depan
2) Tungkai yang sehat melangkah maju
dengan berat tubuh bertumpu pada kedua tangan/tongkat
k. Swing To Gait
1) Langkahkan kedua kruk
bersama-sama.
2) Kedua kaki diangkat dan diayunkan
maju sampai pada garis yang menghubungkan kedua tangan atau ujung kruk.
l. Swing through Gait
1) Langkahkan kedua kruk
bersama-sama.
2)
Kedua kaki diangkat, diayunkan melewati garis yang menghubungkan kedua
tangan atau ujung kruk.